Apa itu Penindasan atau Bullying?
Penindasan atau Bullying adalah
penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik.
Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik, atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan.
Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada perilaku yang dilakukan secara berulang dengan tujuan menggangggu orang yang lebih lemah darinya. Bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang mengganggu atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun psikologis.
Bentuk Penindasan?
1. Penindasan Fisik
Tindakan penindasan dengan kontak secara fisik menimbulkan sakit fisik, luka, cedera, atau penderitaan fisik lainnya. Contohnya yaitu kejadian penindasan yang terjadi pada siswi SD di Bukit Tinggi. Siswi tersebut dipukul, ditendang oleh teman sekelasnya pada saat jam kosong di kelas.
2. Penindasan Psikologis
Tindakan penindasan yang menimbulkan trauma psikologis, ketakutan, depresi, kecemasan, atau stress. Contohnya yaitu menyebarkan gosip, mengancam, bergurau yang mengolok-olok secara sengaja, mendorong untuk mengasingkan seseorang dan menghancurkan reputasi seseorang. Contoh kasus penindasan ini yang terjadi akhir-akhir ini di suatu daerah. Banyak yang bergurau dengan mengolok-olok daerah tersebut melalui meme yang tersebar di media sosial.
Dimana biasanya penindasan terjadi?
Biasanya, penindasan terjadi pada situasi dimana pengawasan yang dilakukan oleh orang dewasa kurang, saat interaksi agresif. Biasanya terjadipada tempat bermain, kamar mandi, luar sekolah dimana diluar jangkauan orang dewasa terdekatnya untuk memperhatikan.
Penyebab Penindasan?
1. Faktor Internal
Salah satu penyebab internal seseorang menjadi pelaku bullying adalah adanya harga diri yang rendah. Harga diri adalah penilaian yang dibuat seseorang dan biasanya tetap tentang dirinya. Berbagai perilaku menyimpang yang dilakukan anak disebabkan oleh minimnya pemahaman anak terhadap nilai diri yang positif. Sikap saling menghargai, menolong, berempati, jujur, lemah lembut tidak jarang hilang dari pribadi anak.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal umumnya dipengaruhi oleh keluarga,lingkungan, dan jenis tontonan. Anak berprilaku bullying biasanya datang dari beberapa macam keluarga yaitu keluarga yang sangat memanjakan anak, anak yang kurang percaya diri yang bisa datang dari keluarga yang terlihat baik, tidak ada masalah, tetapi kenyataannyya banyak kebutuhan emosional yang tidak didapatkan dari anak seperti perasaan disayang,diperhatikan, dihargai. Keluarga yang broken home dimana anak kurang perhatian juga menjadi faktor anak melakukan bullying.
Dampak apa saja yang dialami oleh korban, pelaku dan saksi bullying?
Dampak bagi pelaku:
1. Bullying yang terjadi pada tingkat SD dapat menjadi penyebab perilaku kekerasan pada jenjang pendidikan berikutnya
2. Pelaku cenderung berprilaku agresif dan terlibat gank serta aktivitas kenakalan lain
3. Pelaku rentan terlibat dalam kasus kriminan menginjak usia remaja
Dampak bagi korban:
1. Memiliki masalah emosi, akademik, dan perilaku jangka panjang
2. Cenderung memiliki harga diri yang rendah, lebih merasa tertekan,suka menyendiri, cemas, tidak aman.
3. Bullying menimbulkan masalah yang berhubungan dengan sekolah seperti tidak suka masuk sekolah
4. Gelisah, Sulit tidur, dan Depresi
5. Gangguan makan
6. Sensitiv, cepat marah
7. Agresif, Kasar terhadap orang lain
8. Hasrat ingin bunuh diri
Dampak bagi saksi:
1. Mengalami perasaan yang tidak menyenangkan dan mengalami tekanan psikologis yang berat
2. Merasa terancam dan ketakutan menjadi korban selanjutnya
3. Mengalami prestasi yang rendah karena terfokus pada bagaimana cara menghindari menjadi target bullying
Apa saja yang dapat dilakukan oleh para guru untuk menangani kasus bullying?
1. Identifikasi perilaku bullying sejak dini
2. Fasilitas diskusi kelompok bersama mengenai bullying
3. Guru memberikan contoh untuk berperilaku positif
4. Meningkatkan pengawasan terhadap siswa
5. Manajemen kelas dengan menciptakan iklim yang bersahabat, pengaturan tempat duduk,dan penggunaan media relaksasi di kelas
6. Membuat peraturan anti bullying di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama dengan siswa dan orang tua.
Penanganan seperti apa yang harus dilakukan terhadap korban dan pelaku bullying?
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu korban bullying, diantaranya:
1. Yakinkan bahwa kita akan berada di dekatnya untuk membantu mengatasi masalah
2. Ajari anak untuk menjadi orang baik dan tidak takut melawan kesombongan
3. Galilah inisiatif untu menumbuhkan kepercayaan diri anak dengan menajukan beberapa usulan
4. Rancanglah pertemuan dengan pihak sekolah
5. Jelaskan kepada pihak sekolah mengenai kejadian bullying yang dialami
6. Carilah dukungan dari wali lainnya
7. Usahakan mendapat kesepakatan yang akan dijalani dan membuatanakaman dari penindasan
Yang harus dihindari yaitu jangan menyudutkan anak atau korban bullying. Hindari rasionalisasi uang meremehkan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu pelaku bullying, untuk pencegahan diantaranya:
1. Beri disiplin dan ajari untuk bertanggung jawab
2. Ciptakan kesempatan untuk berbuat baik kepada orang terdekat
3. Tumbuhkan empati dengan menjenguk, membantu, dan mengutarakan kata-kata yang sopan
4. Ajari berteman dengan baik, sopan, dan tenang
5. Pantaulah acara televisi yang ditonton, video game yang dimainkan, dan aktivitas lainnya
6. Libatkan dalam kegiatan yang konstruktif, menghibur, dan menggairahkan
7. Ajari untuk beritikad baik kepada orang lain
8. Hindari kekerasan dalam bentuk apapun
9. Ajak anak bicara mengenai apa yang mereka lakukan
10. Cari penyebab anak melakukan hal tersebut
11. Posisikan diri untuk menolong
12. Jangan menghakimi anak
Sumber: