Jumat, 30 Desember 2011

Manusia dan keadilan


Manusia dan keadilan
Pengertian keadilan :
·         Menurut ARISTOTELES, Keadilan adalah tindakan manusia yang diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung eksrem yang terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. Keadilan akan dapat terwujud jika hal-hal yang sama diperlakukan dengan sama,begitupun sebaliknya.
·         Keadilan adalah pengakuan atas perlakuan yang seimbang, pengakuan yang seimbang secara kata & sikap antara hak dan kewajiban. Sehingga terjadi harmonisasi dalam perwujudan keadiln itu sendiri.

            Dalam kehidupan manusia dalam melakukan aktiitasnya pasti pernah menemukan perlakuan-perlakuan yang tidak adil atau tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan-keinginan untuk melakukan perbuatan yang jujur, tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran tersebut sangatlah tidak mudah. Ada saja alasan atau permasalahan dan kendala yang kita temui, seperti keadaan, situasi, permasalahan teknis bahkan sikap moral seseorang.

Dampak positif dari keadilan itu adalah dapat membuahkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi seperti demonstrasi (protes), melukis, menulis dalam bentuk apapun. Dapat juga berdampak negatif apabila seseorang dapat membalasnya dengan cara berbohong atau berbuat kecurangan.

Keadilan pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan yang mutlak bagi seluruh manusia dan tidak akan mungin dapat dipisahkan dari kehidupan. Keadilan itu sendiri memilii sifat yang bersebrangan antara dusta dengan kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur.

Keadilan memiliki ciri-ciri ;
·         Tidak memihak
·         Seimbang dan meliha segala ssuatunya sesuai dengan proporsinya baik secaa hak maupun kewajiban
·         Sebanding dengan moralitas ( sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang akan diterimanya )

Faktor yang menimbulkan kecurangan :
1.      Faktor ekonomi. Semua orang berhak atas kehidupa yang layak untuk embahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkannya kita melakukan cara pintas untuk mewujudkannya dan menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.
2.      Faktor peradaban dan kebudayaan. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini dapat memicu terjadinya pergeseran nurani sehingga sangat sulit untuk menentukan mana yang baik dan untuk menegakkan keadilan.
3.      Faktor teknis. Hal ini jga sangat menentukan arah kebijakkan bahkan keadilan. Terkadang untuk dapat bersikap adil, kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit untuk dilakukan.
4.      Faktor lainnya. Keadilan dan kecurangan tidak akan berjalan dalam waktu yang bersamaan karena keduannya sangat bertolak belakang dan bersebrangan.



Pengertian kejujuran  :     kejujuran adalah apabila apa ang dikatakan oleh seseorang sesuai
dengan hati nuraninya dan kenyataan yang ada. Sedangkan kenyataan itu adalah kejadian yang benar-benar sudah terjadi dan terdapat bukti nyatanya.
Jujur juga berarti seseorang yang bersih hatinya dari perbuatan yang kotor, tidak baik, yang tidak sesuai dan dilarang olh agama dan hokum yang berlaku.
Jujur berarti juga menepati janji kepada orang yang sudah ia janjikan atau kesanggupan yang terucap melalui kata-kata atau perbuatan.

Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani. Menurut Alamsyah dalam buku Budi nurani. Yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran. Ketulusan dalam meneropong kebenaran lokal maupun Iliahi. ( M.Alanisyah. 1986:83 ). Nurani yang dikembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Jadi getaran kejujuran atau ketulusan dapat ditingkatkan menjadi suatu keyakinan. Dan atas keyakinan tersebut, maka sseorang mengetahui kepribadiannya. Orang yang memiliki ketulusan yang tinggi akan memiliki  keyakinan yang matang. Sedangkan orang yang hatinya tidak bersih dan berpikir curang maka memiliki kepribadian yang buruk dan rendah dan sering tidak yakin terhadap kemampuanna sendiri.

Opini saya : kejujuran dan keadilan seseorang dapat dimulai dari diri sendiri dan berniat untuk melakukan segala sesuatunya secara jujur, dimulai dari hal-hal terkecil terlebih dahulu seperti mengerjakan soal-soal yang diberikan sendiri,tidak mencontek dan yakin terhadap diri kita sendiri jika kita mampu mengerjakannya.
http://whaysworld.wordpress.com/2011/06/10/manusia-dan-keadilan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar