PERAN
KELUARGA DALAM MEMBANGUN BANGSA
Keluarga merupakan institusi
terkecil dalam masyarakat. Masyarakat adalah unit yang membentuk negara. Oleh
karena itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan setiap karakter
individu. Karakter merupakan kunci bagi sumber daya manusia yang berkualitas.
Sehingga, pendidikan karakter sejak usia dini merupakan hal yang penting.
Berbagai masalah yang dihadapi
di negara kita salah satunya diakibatkan oleh adanya krisis karakter para
pejabat negara. Misalnya saja kasus korupsi. Tidak hanya masalah pejabat negara
dengan kasus korupsinya saja, namun juga masalah generasi muda bangsa yang
nampaknya sudah jauh dari perilaku baik. Sebut saja tauran antar pelajar, sex
pra nikah atau bahkan hal terkecil seperti menyontek, berlaku tidak sopan
dengan teman, orang tua maupun guru dan berbicara tidak baik.
Padahal semestinya masalah
tersebut tidak akan terjadi jika keluarga melakukan fungsinya dengan benar.
Semakin hari, dapat terlihat bahwa hancurnya nilai luhur yang terkandung dalam
keluarga. Fungsi keluarga yaitu memberikan perhatian diantara anggota keluarga,
memberikan pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas
keluarga. Fungsi pendidikan yaitu salah satunya adalah mempersiapkan anak untuk
kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya dalam kehidupan
dewasa, serta fungsi sosialisasi yaitu membentuk norma tingkah laku sesuai
dengan perkembangan anak. Sebenarnya, bila keluarga melakukan fungsinya dengan
baik, maka semua masalah yang terkait dengan krisis karakter akan
terselesaikan.
Namun, keluarga seringkali
melewatkan begitu saja fase kritis dalam pembentukan sikap moral anak.
Kadangkala orang tua tidak memikirkan bagaimana perkembangan moral anaknya
sehingga tidak terlalu fokus dalam membentuk karakter anak agar menjadi seorang
pribadi yang berkualitas di masa yang akan datang.
Dengan tuntutan globalisasi
dan perkembangan teknologi saat ini, komunikasi antar anggota keluarga terkadang
sangat sulit dilakukan. Dengan kesibukan orang tua yang bekerja, seringkali
keluarga hanyalah tempat untuk menginap saja. Tidak ada pendidikan dan
sosialisasi yang diberikan orang tua kepada anaknya. Sekarang, juga
banyak kasus perceraian yang dapat berdampak buruk terhadap anak. Anak broken
home rentan sekali terbawa arus negatif pergaulan, apalagi anak tersebut
adalah anak remaja.
Media, khususnya media
televisi juga dapat menyumbang dampak negatif dalam pengembangan karakter
individu. Sebagian besar pasti setiap keluarga mempunyai televisi di rumahnya.
Sehingga dampak yang diberikan oleh media siaran ini bisa cukup besar. Sekarang
ini, sulit sekali menemukan tayangan-tayangan yang bermanfaat khususnya
tayangan untuk anak. Terkadang, tayangan untuk anak tersebut sebenarnya tidak
cocok bila ditonton oleh anak kecil. Bila tidak ada perhatian orang tua secara
khusus terhadap hal ini, anak pun dapat terkena dampak yang negatif.
Penanaman spiritual pada anak
sejak dini juga penting dalam membangun karakternya. Misalnya saja, anak
diajarkan mengaji atau diberiahu tentang aturan-aturan agama dan mulai belajar
menerapkannya. Agar, saat ia remaja atau dewasa, sudah ada pengetahuan dan
tertanam dalam dirinya perilaku apa saja yang baik dan benar. Sehingga orang
tua tidak akan khawatir bila anaknya jauh dari mereka karena pribadinya sudah
terbentuk sikap yang baik. Seperti menurut Ratna Megawangi, bahwa dalam
pembentukan karakter, ada tiga hal yang berlangsung secara
terintegrasi. Pertama, anak mengerti baik dan buruk, mengerti tindakan apa yang
harus diambil, mampu memberikan prioritas hal-hal yang baik. Kemudian,
mempunyai kecintaan terhadap kebajikan, dan membenci perbuatan buruk. Misalnya
anak tidak mau berbohong karena berbohong itu hal yang buruk . Ketiga, anak
mampu melakukan kebajikan, dan terbiasa melakukannya.
Pembangunan karakter tidak dapat terlepas dari
keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar individu tersebut. Keluarga merupakan
hal yang terpenting, karena keluarga ibarat akar yang menentukan akan menjadi
apa dan bagaimana seorang individu tersebut. Bila keluarga menjalankan
fungsinya dengan baik, maka individu-individu yang dilahirkan akan mempunyai
moral dan karakter yang baik sehingga dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.
Bukan tidak mungkin bila negara kita dapat terlepas dari berbagai masalah
krisis moral karena disusun oleh masyarakat yang mempunyai keluarga yang
berfungsi dengan baik.
Sumber : http://ceritaanni.wordpress.com/2011/10/08/peran-fungsi-keluarga-dalam-membangun-moral-bangsa/
PERAN
PEMUDA SEBAGAI PERUBAH BANGSA
Pemuda adalah pelaku perubahan
bangsa. Perubahan besar yang terjadi pada bangsa ini tidak terlepas dari peran
para pemuda yang pada saat itu cerdas, kritis dan kreatif. Sumpah pemuda 1928
lahir karena langkah strategis yang dilakukan oleh pemuda untuk menyatukan
pemuda di seluruh tanah air menjadi satu bangsa dan satu bahasa. “Seribu orang
tua hanya bisa bermimpi, sedangkan satu pemuda dapat mewujudkan mimpi mereka,”
kata Bung Karno ketika itu.
Di tengah kondisi bangsa
seperti saat ini peranan pemuda sebagai pilar, penggerak dan pengawal jalannya
reformasi dan pembangunan sangat diharapkan. Dengan organisasi dan jaringannya
yang luas, pemuda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk mengawali
jalannya reformasi dan pembangunan.
Permasalahan yang dihadapi
saat ini justru banyak generasi muda atau pemuda yang mengalami disorientasi,
dislokasi dan terlibat pada kepentingan politik praktis. Seharusnya melalui
generasi muda atau pemuda terlahir inspirasi untuk mengatasi berbagai kondisi
dan permasalahan yang yang ada.
Melihat sejarah pemuda
Indonesia dari masa lalu hingga sekarang yang gemilang, maka seharusnya kita
sebagai generasi muda meneruskan kembali perjuangan para pemuda agar tidak
kehilangan identitas sebagai pemuda yang cerdas, kritis dan kreatif. Misalnya
saja melalukan pengawasan terhadap pemerintah agar roda pemerintahan berjalan
dengan baik dan bersih. Selain itu, pemuda sebagai agen perubahan juga harus
mampu menjadi pembela keadilan dimana beberapa tahun terakhir fakta telah
menjelaskan bahwa keadilan telah berubah menjadi barang ekonomi yang dapat dibeli
dengan uang.
MASYARAKAT
DESA DAN KOTA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA
Secara kasat mata, kesuksesan
sebuah negara sering dilihat dari baiknya infrastruktur di kota-kota besar
negara itu. Bangunan yang tinggi dan megah, tata kota yang rapi dan bersih,
pengaturan tata ruang yang menawan juga pemenuhan pelayanan dasar masyarakat
seolah menggambarkan kesejahteraan negara. Tengok saja ibu kota negara-negara
yang ada. Seluruh ibu kota ditata apik dengan mengupayakan pemandangan
infrastruktur yang megah, menawan dan pemandangan yang membuat kita yakin bahwa
penduduknya sejahtera dan makmur.
Upaya mewujudkan citra
sejahtera, tidaklah cukup lewat penampilan ibu kota negara yang megah dan
menawan. Pemerataan pembangunan di kota maupun di desa pun perlu dilakukan. Pemerintah
Indonesia lewat program pembangunan nasional berupaya mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
kesejahteraan dan meningkatkan kualitas lingkungan. Pembangunan nasional
Indonesia ini dilaksankan melalui strategi pro growth, pro poor, pro job, dan
pro environtment yang terbagi-bagi pada setiap kementerian dan lembaga
dalam program kerja jangka panjang yang berkelanjutan. Sebagai salah satu
kementerian negara, Kementerian Pekerjaan Umum pun melakukan berbagai upaya
pembangunan untuk ikut mensukseskan program pembangunan nasional seperti
pembangunan di bidang sumber daya air, bina marga, cipta karya dan tata ruang.
Pembangunan berkesinambungan
di seluruh sektor kehidupan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam
pencapaian kesejahteraan rakyat. Pembangunan ini perlu dukungan dari masyarakat
juga partisipasi aktif untuk ikut serta memanfaatkan momentum pembangunan
ini.
Pemerintah, khususnya
Kementerian Pekerjaan Umum sudah mengupayakan program pembangunan dengan
maksimal walaupun masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Integrasi yang
bersinergi antara Kementerian dan lembaga pemerintah akan membantu mewujudkan
pembangunan yang maksimal, juga menjaga maintenance dari infrastruktur
pembangunan itu sendiri. Lewat program kerja yang bersinergi dan kebijaksanaan
yang saling melengkapi, upaya mewujudkan pemerataan hasil pembangunan dapat
diwujudkan. Sehingga pembangunan tidak hanya terlihat di ibu kota negara dan
dirasakan oleh warga kota, tetapi juga merata di daerah pedalaman, di daerah
tertinggal bahkan di perbatasan. Dengan demikian mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia untuk menyejahterakan rakyatnya, bukalah kemustahilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar